Tes DNA tidak hanya dilakukan untuk mengetahui kita keterunan siapa, namun bisa lebih daripada itu. Seperti mengetahui kebutuhan tubuh kita. Mungkin masih banyak yang bertanya, apa hubungannya melakukan tes DNA dengan mengetahui kebutuhan tubuh kita? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, coba kamu tanyakan pada dirimu sendiri pertanyaan ini. Apakah kamu sudah mengenal tubuhmu sendiri?

Mungkin akan ada 2 jawaban dari pertanyaan tersebut, pertama “Ya, saya sudah mengenal tubuh saya, saya tahu kapan saya mengantuk, saya tahu kapan saya harus makan, saya paham kondisi tubuh saya, obat-obatan ini cocok untuk saya, saya alergi dengan obat ini, saya alergi dengan makanan tertentu, dan lain sebagainya” atau bisa jadi jawabannya “Tidak, saya tidak terlalu tahu apa yang tubuh saya inginkan, kadang saya sudah olahraga tetapi berat badan masih terus bertambah, atau saya tidak tahu apakah obat ini cocok untuk saya atau akan membuat saya alergi, atau saat kita mengalami tekanan darah tinggi dan sudah minum obat dari dokter, tekanan darah juga tetap tinggi” atau masing-masing dari kita mempunyai jawaban sendiri yang berlainan. 

Apapun jawaban kamu, hal utama yang perlu kamu lakukan adalah mulai mengenal sedikit demi sedikit tubuh kita. Tubuh manusia terdiri dari berbagai macam komponen yang membentuk struktur manusia utuh, termasuk setiap DNA, sel, jaringan, dan juga organ. Bagian tubuh luar manusia terdiri dari lima kelompok utama, yaitu: kepala, leher, badan, lengan, dan tungkai, dan di bawah kulit kita telah terjadi ratusan bahkan tak terhitung lagi banyaknya reaksi biologis dan kimiawi yang membuat tubuh seorang manusia tetap berfungsi sebagai mana mestinya.

Sistem Anatomi Tubuh Manusia

Tubuh kita memiliki banyak sekali sistem yang berfungsi secara khusus untuk menopang kehidupan sehari-hari.

Anatomi manusia

1. Sistem Sirkulasi

Bertanggung jawab untuk mengantarkan darah, nutrisi, oksigen, karbon dioksida, serta hormon-hormon yang diperlukan ke seluruh bagian tubuh hingga yang terkecil sekalipun. Sistem ini terdiri dari jantung dan pembuluh darah.

2. Sistem pencernaan

Merupakan sekumpulan organ-organ yang saling berhubungan, yang membantu tubuh untuk memecah makanan, menyerap makanan dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya. Bagian pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, dan juga anus sebagai tempat akhir sebelum sisa makanan dikeluarkan dari dalam tubuh. Namun, masih ada pula organ khusus seperti liver dan pankreas yang juga memainkan peran penting dalam pencernaan karena kedua organ ini menghasilkan banyak enzim penting.

3. Sistem endokrin

Atau disebut juga sebagai sistem hormonal, merupakan sistem yang penting dalam tubuh kita, karena hormon yang dihasilkan mampu beredar ke bagian tubuh paling jauh sekalipun dan membantu tubuh kita dalam berbagai hal seperti pertumbuhan, metabolisme, serta fungsi seksual. Tak kalah penting dalam bagian ini adalah pankreas, pankreas akan menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang fungsinya sangat penting dalam mengatur kadar gula darah dalam darah. Saat insulin tidak lagi bekerja, maka tubuh akan kelebihan kadar gula yang disebut sebagai diabetes.

4. Sistem imunitas

Berfungsi sebagai benteng tubuh dari serangan mikroorganisme yang berbahaya seperti bakteri, virus, ataupun jamur. Sistem ini baru akan diaktifkan saat antigen dari mikroorganisme penyebab menempel dengan reseptor sel yang mengatur imunitas tubuh. Kejadian ini akan memberikan alarm bagi tubuh mengenai keberadaan benda yang tidak biasa, sehingga sistem imun kita akan aktif.

5. Sistem saraf

Sistem ini berperan penting dalam mengatur pergerakan tubuh dan memberikan sinyal yang tepat untuk bagian tubuh lainnya. Contoh terpenting dari sistem saraf adalah otak dan tulang belakang, di mana kedua organ ini merupakan pusat yang mengatur kerja tubuh yang disadari maupun yang tidak kita sadari. Misalnya adalah pernafasan ataupun detak jantung.

6. Sistem pernafasan

Terdiri dari trakea/saluran nafas, diafragma, dan juga paru-paru. Proses pernafasan ini akan menghasilkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.

7. Sistem tulang dan otot

Manusia dewasa mempunya sekitar 206-213 tulang di dalam tubuh, yang semuanya terhubung oleh tendon, ligamen, ataupun tulang rawan. Tulang-tulang manusia tidak hanya membantu pergerakan, namun juga merupakan tempat penyimpanan kalsium dan membantu produksi sel darah. Sementara itu, 650 otot bekerja sama di dalam tubuh manusia untuk membantu pergerakan dan fungsi penting, di antaranya adalah otot jantung yang berada di sekitar jantung dan membantu jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Dan masih ada beberapa sistem lagi seperti sistem limfatik, sistem reproduksi, sistem saluran kencing, serta kulit yang tentunya mempunyai banyak fungsi bagi tubuh kita.

Namun semua sistem yang kita miliki tidaklah memiliki arti, jika tidak ada struktur yang membentuknya. Kalau begitu akan timbul lagi pertanyaan “Jadi, struktur yang terkecil ini sebenarnya apa ?” Apakah struktur terkecil tubuh manusia adalah sel atau DNA atau gen atau ada hal yang lain ? Mari kita bahas secara tuntas dan sederhana.

Sel

Cell of human body

Sel adalah satuan struktural dan fungsional sebuah kehidupan. Setiap sel mengandung organ-organ yang lebih kecil lagi untuk melakukan berbagai funsi seperti metabolisme maupun transportasi zat-zat yang diperlukan tubuh. Namun ada sel yang dimodifikasi sedemikian rupa untuk mengerjakan tugas tertentu. Sebagai contoh, sel darah merah yang membawa oksigen di dalam tubuh. Sel darah merah tidak mempunyai inti sel sehingga mempunyai ruang tambahan untuk menyimpan hemoglobin yang akan mengikat oksigen dalam sel tersebut.

Pada umumnya, setiap makhluk hidup tersusun dari sejumlah sel, sama seperti sebuah ruangan yang juga tersusun oleh batu bata sehingga membentuk sebuah ruangan yang utuh. Sel-sel di setiap bagian juga bekerja secara bersama untuk menyusun sebuah model manusia yang utuh, yaitu tubuh kita. Sel-sel ini juga akan bertumbuh seiring dengan bertambahnya usia kita, jaringan tubuh yang bertambah atau berubah saat kita bertambah besar dimulai dari sel yang bertumbuh dan membelah diri sehingga menghasilkan jumlah sel yang lebih banyak lagi.

Setiap sel yang membentuk bagian tubuh kita masing-masing mempunyai struktur dan bentuk yang jelas, dimulai dari lapisan luar hingga kepada inti sel. Di dalam inti sel inilah terdapat sebuah struktur atau bagian penting kehidupan yang disebut dengan DNA. Mengapa ini merupakan bagian yang sangat penting? Ringkasnya, DNA mengandung kode-kode yang sangat penting bagi kehidupan kita. Kode dalam DNA memberikan petunjuk bagaimana protein dalam tubuh harus dibuat, bertumbuh, berkembang, serta berperan juga dalam menjaga kesehatan tubuh manusia.

DNA

DNA

DNA atau disebut juga asam deoksiribonukleat, yang terdiri dari unit-unit kecil yang disebut sebagai nukleotida. Terdapat berbagai macam zat kimia yang berperan dalam menjaga keutuhan struktur DNA yang berbentuk rantai untai ganda ini. Bentuk untai ganda ini memungkinkan lebih banyak lagi materi genetik yang dapat disimpan dalam suatu sel. Karena ruang kosong di dalam inti sel sangatlah kecil, maka DNA-DNA yang ada ini akan tersusun rapi sehingga menghasilkan kromosom.

Lalu, apa saja fungsi DNA? DNA mengandung kode-kode yang penting untuk memberikan instruksi bagi setiap organisme untuk bertumbuh dan reproduksi. Instruksi ini muncul dari rangkaian pasangan basa nitrogen (Adenine, Cytosine, Guanine, Thymine). Sel tubuh kita akan membaca kode setiap 3 basa nitrogen secara berurutan untuk menghasilkan protein yang penting untuk kelangsungan hidup. Rangkaian DNA yang mengandung berbagai macam informasi inilah yang disebut dengan gen. Setiap kelompok 3 basa nitrogen yang berurutan akan memberikan sandi suatu protein yang khas. Sehingga secara normal, tubuh tidak akan salah dalam menghasilkan protein yang penting bagi tubuh. 

Apakah DNA Berperan dalam Kesehatan dan Penyakit?

Satu set lengkap DNA manusia disebut sebagai genom. Genom tubuh kita mengandung kurang lebih sekitar 3 miliar basa nitrogen, 20.000 gen, dan 23 pasang kromosom. Masing-masing dari kita mewarisi setengah DNA dari ayah dan setengah DNA dari ibu, yaitu dari sel sperma dan sel telur. Meskipun struktur DNA berada jauh dari permukaan tubuh kita, DNA ini rentan oleh kerusakan. Peneliti memperkirakan rata-rata hampir 10.000 DNA yang rusak setiap hari di dalam sel tubuh kita. Kerusakan dapat terjadi oleh karena kesalahan tubuh kita dalam proses penggandaan DNA, radikal bebas, dan juga paparan terhadap sinar ultraviolet. Untungnya, sel kita memiliki sebuah protein khusus untuk mendeteksi dan memperbaiki DNA yang rusak. 

Mutation DNAMutasi adalah kerusakan permanen pada rantai DNA. Perubahan yang negatif ini dapat membuat kode-kode tubuh menjadi berantakan sehingga produksi protein menjadi berantakan juga. Saat protein tidak dapat bekerja secara maksimal, penyakit-penyakit dalam timbul. Mutasi hanya pada satu gen saja sudah dapat menyebabkan penyakit, seperti fibrosis kistik dan anemia sel sabit. Selain itu, mutasi-mutasi yang terjadi dapat menyebabkan pembentukan sel kanker. Sebagai contoh, jika gen yang bertanggung jawab untuk menyandi pertumbuhan sel mengalami mutasi, sel tersebut mungkin saja dapat tumbuh dan memperbanyak diri tanpa terkendali. Beberapa kanker mungkin saja dapat diwariskan kepada generasi berikutnya. Meskipun begitu, paparan terhadap zat karsinogen (radiasi sinar ultraviolet, bahan kimiawi atau asap rokok) memainkan peranan penting.

Oleh karena itu, hampir setiap sel mempunyai DNA. Maka pemeriksaan untuk mengetahui DNA seseorang dapat menggunakan sampel air liur, darah, ataupun urin. Sehingga pemeriksaan untuk DNA saat ini sudah lebih mudah dilakukan. 

Jenis – Jenis Tes DNA 

Tes DNA dapat memberikan banyak gambaran yang lebih detail mengenai tubuh kita. Kita dapat mengetahui risiko-risiko berbagai macam penyakit, seperti : hipertensi, diabetes melitus, kanker, maupun penyakit-penyakit lainnya yang dapat diwariskan kepada keturunan berikutnya. Selain karena faktor genetika/keturunan, penyakit juga dapat timbul dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Oleh karena itu, dengan mengetahui kita lebih rentan terhadap suatu penyakit secara genetika, kita akan lebih berhati-hati dalam menjaga pola hidup kita tetap sehat.

Tidak terbatas hanya pada pemeriksaan risiko penyakit, tes DNA juga banyak dilakukan oleh ahli gizi untuk mengetahui jenis makanan yang tepat bagi seseorang. Pemeriksaan ini disebut sebagai “nutrigenomik”. Mungkin kita sering bertanya “Saya tidak makan makanan yang berlemak tinggi tapi kadar kolesterol saya tinggi, sementara orang lain terlihat selalu makan yang banyak lemak namun kadar kolesterolnya tetap rendah, bagaimana bisa?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mungkin pemeriksaan nutrigenomik dapat kita pertimbangkan. Dengan pemeriksaan ini, kita dapat mengenali respon tubuh terhadap berbagai jenis makanan, minuman, nutrisi, serta suplemen yang kita konsumsi. 

Tak kalah penting, dengan melakukan tes DNA, kita juga dapat mengetahui respon tubuh kita terhadap obat-obatan yang kita konsumsi selama ini. Bidang ini masih terus dikembangkan untuk mencari lebih banyak jenis obat yang dapat diperiksa kecocokannya dengan DNA kita. Ambil contoh jika seseorang sudah mengalami hipertensi sejak lama dan sudah mengonsumsi obat dalam waktu yang lama. Namun ternyata tekanan darah tidak juga turun-turun, mungkin orang tersebut dapat melakukan pemeriksaan yang dinamakan “Pharmacogenomics”.

Kesimpulannya, struktur DNA sangatlah penting bagi pertumbuhan, reproduksi, dan juga kesehatan kita. DNA mengandung sandi-sandi yang penting untuk membentuk protein yang penting bagi kelangsungan fungsi tubuh kita. Meskipun begitu, kerusakan atau mutasi DNA seringkali terjadi sepanjang hidup dan berkontribusi terhadap timbulnya penyakit tertentu. Oleh karena itu, tes DNA mungkin dapat memberikan banyak gambaran terkait kondisi kesehatan kita baik sekarang ataupun untuk dikemudian hari.

Sumber :

 

+ posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *